Tempat mengadu nasib setelah lulus mondok dengan title santri bukan berarti akan kesulitan dalam mengenyam pendidikan maupun pekerjaan. Apa yang terlintas saat mendengar alumni pondok pesantren? Ya! Sebagian orang beranggapan pintar mengaji dan mengkaji. Namun, sangat disayangkan apabila masih ada stigma santri itu biasa saja. Siapa bilang?
Kesuksesan dunia bagi santri kerap dipandang sebelah mata terutama dalam bangku kuliah. Padahal banyak alumni pondok pesantren yang berkiprah dalam berbagai bidang, seperti berikut ini.
1. Habiburrahman El Shirazy
Ayat Ayat Cinta dan Ketika Cinta bertasbih, penulis kedua novel romansa islami ini mengawali masa mudanya di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak saat SMP. Menerbangkan impian hingga mengambil gelar sarjana di Universitas Al Azhar Kairo. Pengamatan dan ilmu yang didapatkan inilah sehingga sukses mencuri atensi pembaca, bahkan kedua buku fenomenal tersebut dijadikan film.
Novelis Indonesia yang akrab dikenal Kang Abik ini sudah melahirkan 16 buku genre romansa islami hingga genre. Tertarik untuk membacanya, sobat?
2. Ahmad Fuadi
Penulis novel yang berjudul Negeri Lima Menara dengan mengambil latar pengalamannya selama mengemban ilmu di Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur. Karya sastranya itu menjadikan Ahmad Fuadi penulis beken. Dan karyanya novel Negeri Lima Menara sukses meraih Social Impact Award dalam Education UK Alumni Awards 2016.
Setelah sah menjadi alumni pondok pesantren, Fuadi terbang ke University of London, Inggris, dengan beasiswa Chevening. Saat ini, ia memiliki Komunitas Menara yang dapat diikuti masyarakat kurang mampu untuk usia pra sekolah.
3. Abdurrahman Mohammad Fachir
Salah satu santri jebolan pesantren terkenal, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur dan Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar. Sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia dalam Kabinet Kerja pada tahun (2014-2019). Lulus dari jenjang bangku menengah akhir, Fachir kemudian meneruskan studi di Fakultas Sastra dan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Selain menjadi Wamenlu, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi. Ia juga sempat menduduki perutusan di KBRI Baghdad. Terakhir, ia menjabat sebagai duta besar Arab Saudi era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
4. Sujatmiko
Lulusan dari pondok yang saat ini sukses dalam bidang usaha menyelesaikan pendidikannya di Pondok Pesantren Nurul Ulum, Malang. Setelah lulus ia melanjutkan studinya di Politeknik Universitas Brawijaya jurusan Teknik Sipil banyak pengalaman yang didapatkan. Mambangun karir dalam dunia kerja mencoba peruntungan merintis usaha dan bekerja di perusahaan NIPPON Koei, Jakarta. Hingga akhirnya Sudjatmiko mulai menegakkan dua perusahaan, yaitu jasa konsultan dan jasa konstruksi,
Satu persatu proyek berdatangan bergantian di posisi yang berbeda. Kini Sudjatmiko telah membangun pesantren dan Rumah Tahfidz al-Qur’an sebagai dedikasi atas rezeki yang ia terima.
5. Yudian Wahyudi
Yudian merupakan guru besar di Tufts University, USA. Yudian merupakan dosen pertama Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang tercatat di Harvard Law School. Siapa sangka, Yudian menghabiskan masa remajanya di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak.
Setelah lulus dari jenjang sarjana di IAIN Sunan Kalijaga dan Universitas Gadjah Mada, Yudian melanjutkan pendidikan magister dan doktor di McGill University, Kanada.
Itu dia kelima tokoh santri yang ternyata dapat membuktikan bahwa sebagai seorang santri pun dapat meraih kesuksesan seperti khalayak lainnya. Jadi, tokoh mana yang sangat berkesan menurutmu sobat santri? Semoga bisa menjadi inspirasi, ya!
Penulis: Ahmad Rifai Alamsah
Editor: Ahmad Rifai Alamsah