Santrihub.or.id – Malas merupakan kebiasaan untuk tidak melakukan kegiatan yang sebenarnya. Rasa malas ini dapat terjadi akibat sejumlah alasan, seperti memiliki sifat perfeksionis, tidak mempunyai to do list, juga target yang tidak realistis.
Peneliti dari Univesity of Oxford mengatakan bahwa rasa malas ternyata banyak dipengaruhi oleh faktor biologis, tidak hanya dari faktor psikologis.
selengkapnya berikut merupakan cara ampuh dalam mengatasi dan menunda pekerjaan rasa malas.
1. Menentukan target yang ingin dicapai
Timbulnya rasa malas seringkali terjadi akibat kurangnya motivasi atau dukungan baik dari dalam maupun dari luar, untuk mencapai target. Target yang tidak realistis juga menghambat kerja kalian, malah akan kewalahan jika mengejar target yang tidak realistis. Oleh karena itu penting target atau tujuan yang realistis agar memiliki motivasi dalam diri yang dapat membangkitkan semangat. Hal yang perlu dicatat ialah buatlah target yang lebih kecil dari yang dapat dicapai sesuai kemampuan. Hal tersebut dipercaya dapat melawan rasa malas
2. Hindari bersikap perfeksionis
Ternyata dengan menjadi pribadi yang perfeksionis tidak sekeren namanya. Perfeksionis menjadikan seseorang lebih kritis terhadap dirinya sendiri, yang mana ketika mendapatkan hambatan dalam melakukan pekerjaannya cenderung akan mengalami malas dan depresi tingkat tinggi. Dikarenakan ekspektasi yang terlalu tinggi dalam menjalani aktifitas. oleh karena itu hindari memiliki sifat selalu ingin sempurna karena akan memadamkan rasa semangat ketika menemukan masalah.
3. Membuat to-do-list
Membuat rencana kegiatan menjadi salah satu cara untuk menghilangkan rasa malas, karena kita telah menyusun kegiatan apa saja yang akan kita lakukan. Tentunya ketika kita membuat rencana kegiatan ini akan sesuai dengan kemampuan kita, realistis. Sehingga meningkatkan semangat dan rasa percaya diri dalam melakukannya.
4. Minta bantuan orang lain
Peran orang terdekat dalam hidup adalah mengingatkan bila ada keliru juga memberi semangat motivasi ketika sedang malas, bosan, dan tidak tahu arah. Dengan bercerita tentang apa yang sedang dirasakan, apa yang membuat hilangnya rasa semangat akan membantu memulihkan kondisi psikologis kita. Dan biasanya orang terdekat akan memberikan solusi atau saran membangun untuk kebaikan kita kedepannya. Oleh karena itu pentingnya kita dalam bersosialisasi, karena sejatinya manusia itu makhluk sosial yang mana tidak bisa lepas dari manusia lain. Sekalipun orang yang mengatakan bahwa dirinya “ansos” anti sosial.
5. Mengkonsumsi makanan sehat
Memakan makanan yang bergizi menjadi salah satu faktor melawan malas. Dimana dengan memperbanyak mengkonsumsi makan berprotein akan meningkatkan energi dalam tubuh. Adapun makanan yang disarankan adalah dada ayam, daging sapi, telur, susu, keju, tahu, yoghurt, pisang dan tempe.
6. Berolahraga
Kegiatan ini sangat efektif untuk memperbaiki suasana hati, meningkatkatkan energi, menghilangkan stres. Dengan berolahraga produksi hormon dopamin di otak meningkat sehingga membuat kita merasa bahagia.
Untuk melawan kemalasan cobalah melakukan gerak, seperti jalan kaki. Mungkin terlihat seperti tidak ada yang berubah, tetapi jika kita tidak berusaha mencari cara yang tepat dalam melawan rasa malas, mau sampai kapan pekerjaan kita akan terselesaikan.
7. Mencari tahu penyebab rasa malas datang
Terkadang kita tidak mengetahui apa penyebab rasa malas datang. seperti tiba-tiba saja secara alami. Hal tersebut menjadi salah satu bukti bahwasannya kita belum begitu mengenal diri kita sendiri, sehingga penyebab mengapa kita malas saja kita tidak mengetahui. Oleh karena itu, usahakan luangkan waktu untuk berbicara kepada diri sendiri, introspeksi diri. Hal apa saja yang sudah saya lakukan akhir-akhir ini, kemudian waktu-waktu kapan yang menjadi celah kemalasan itu datang. Juga mencari tahu faktor apa yang membuat kita malas, entah itu masalah di sekolah, rumah, atau masalah dengan teman atau pasangan. Setelah itu mulai mengambil jalan tengah, apa yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam hidup kita saat ini, dan lakukanlah.
***
Penulis: Fasha Baitul Hakim
Editor: Ahmad Rifai Alamsah