Berpendidikan tinggi hingga mendapat beasiswa fully funded di berbagai Universitas terbaik di setiap daerahnya baik perguruan tinggi dalam maupun luar negeri merupakan impian semua orang.
Pesantren sebagai tempat menghabiskan masa remaja menjadikan santri memiliki pola pikir demikian tergantung bagaimana Pondok Pesantren tersebut mengajarkan, karena tidak semua Pesantren berbasis akademis. Para santri yang menyantren di Pondok Pesantren kitab maupun Al-Qur’an yang tidak sekaligus sekolah namun memiliki impian berpendidikan tinggi sudah semestinya mencari teman dalam berjuang dan rajin menggali informasi supaya terupdate secara wawasan maupun skill basic yaitu, mengoperasikan laptop atau komputer.
Disamping dengan metode ajaran Pondok Pesantren yang berbeda, para santri pastilah didorong usulan-usulan keluarga besar terutama orang tua, adanya usulan dari keluarga menjadikan motivasi tersendiri bahwa dalam lingkungan yang ia tinggali mendukung menggapai sebagian cita-citanya. Melihat informasi kuliah gratis mendapatkan beasiswa hingga lulus menjadikan faktor penyemangat lain dengan alibi membantu ekonomi keluarga agar tidak terbebani merupakan bentuk lain dari motivasi pribadi dan keluarga.
Selagi menyantren dengan sibuknya kegiatan mengaji harus pintar-pintar membagi waktu meluangkan waktu belajar persiapan menyambut ujian tes tertulis maupun perbaikan nilai supaya memiliki poin terbaik dalam seleksi jalur beasiswa berprestasi secara akademis.
Menjadi karyawan gedung pencakar langit di Start-Up ternama dengan posisi-posisi tertentu sudah tidak asing lagi bahwa, minimal pendidikannya D3 sampai S1. Mendapatkan gelar tersebut tidak lain mengenyam pendidikan di perguruan tinggi maupun swasta. Selain berpendidikan tinggi gali potensi hard skill maupun soft skill sebagai kelebihan dan pengembangan diri.
So, tunggu apalagi? Ayo, kejar impianmu menjadi mahasantri!
Penulis: Astria Rachmawati
Editor: Ahmad Rifai Alamsah