Pesantren merupakan sebuah wadah pendidikan khusus untuk para santri dengan fokus pembelajaran pada pendidikan islam. Di pesantren, para santri akan tinggal atau mondok bersama dan akan dibimbing oleh guru-guru yang biasa dikenal dengan kiai. Biasanya, beberapa pesantren memiliki asrama sebagai tempat menginap santri. Selain itu, pesantren kerap menyediakan fasilitas bagi santri seperti ruang untuk belajar, beribadah, mengaji, dan kegiatan lainnya.
Sejalan dengan perkembangan zaman, pesantren tak hanya dikategorikan hanya pada pesantren tradisional saja. Akan tetapi, terdapat pesantren modern yang saat ini banyak beredar di Indonesia. Namun, apakah sobat santri mengetahui apa perbedaan daripada kedua pesantren tersebut? Bagi kamu yang ingin mengetahui perbedaannya lebih mendalam. Yuk, simak ulasan berikut ini!
1. Fokus pendidikan
Perlu sobat santri ketahui, pesantren tradisional lebih menekankan pada pendidikan agama. Biasanya, santri akan lebih fokus untuk mempelajari kitab kuning. Kitab kuning merupakan kitab karangan para ulama yang banyak membahas terkait ilmu keislaman. Tujuan dari mempelajari kitab kuning adalah agar santri dapat memahami dan menerapkan isi dari kitab kuning. Sementara itu, pesantren modern akan lebih terikat dengan sekolah formal, sehingga pengelompokkan kategori kelasnya seperti sekolah formal dan bukan berdasarkan kemampuan. Akan tetapi, tetap diiringi dengan pendidikan agama meski tidak mendalam.
2. Sistem pembelajaran
Pada pesantren tradisional, sistem pembelajaran akan lebih berfokus pada sistem sorogan atau bandungan. Dengan begitu, maka santri akan lebih sering melakukan setor hafalan kitab sebagai capaian dan pendukung agar dapat memahami kitab kitab yang sudah mereka pelajari. Sedangkan pada pesantren modern akan lebih menekankan pada penguasaan bahasa Inggris dan Arab. Dengan begitu, santri akan lebih berfokus dan dianjurkan untuk selalu mempraktekkan dengan percakapan agar menjadi terbiasa.
3. Penggunaan teknologi
Dengan sistem pembelajaran yang masih menggunakan hafalan, maka pesantren tradisional akan tak banyak dalam pemanfaatan teknologinya. Di sisi lain, para santri akan lebih fokus untuk belajar melalui kitab dan tidak dianjurkan untuk menggunakan alat komunikasi bahkan untuk belajar sekalipun. Sementara itu, pesantren modern justru memperbolehkan dan lebih banyak dalam penggunaan teknologi untuk kepentingan belajar, administrasi, dan lain-lain.
4. Sistem penerimaan santri
Biasanya, pada pesantren tradisional akan lebih mudah dalam melakukan penerimaan terhadap santri-santri karena sistem penerimaannya tanpa memerlukan adanya seleksi. Pasalnya, santri yang baru masuk akan diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya masing-masing. Sedangkan pada pesantren modern akan melakukan penerimaan santri melalui seleksi dimana santri yang mendaftar perlu mengikuti dan melalui tes atau ujian secara tertulis dan langsung.
Bagaimana? Sekarang, sobat santri sudah tahu kan perbedaan mendasar antara pesantren modern dan tradisional. Pada dasarnya, semua jenis pesantren sama baiknya. Tentu saja, semua kembali pada diri atau orangnya masing-masing untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Penulis: Ahmad Rifai Alamsah
Editor: Ahmad Rifai Alamsah