Siapa yang tidak kenal dengan Abdurrahman Wahid? Salah satu pencapaian terbesar semasa hidupnya terabadikan dalam sejarah, yaitu menjadi presiden Republik Indonesia ke-4 pada tahun 1999 hingga 2001. Beliau menggantikan posisi BJ Habibie melalui pemilu oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pria dengan gelar Gus pada nama depannya memiliki arti bahwa ia merupakan anak seorang Kyai. Pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU), KH. Wahid Hasyim memiliki putra pertama dari enam bersaudara, yaitu Abdurrahman Wahid atau panggilan akrabnya Gus Dur dan dilahirkan oleh putri dari pendiri Pesantren Denanyar Jombang.
Selesai tamat sekolah menengah pertama, Gus Dur melanjutkan pendidikannya di Pesantren Tegalrejo, Jawa Tengah yang dinaungi KH. Chudlori. Dua tahun kemudian, ia menetap di Pesantren Tambak Beras, Jombang. Hingga usianya 22 tahun, Gus Dur memutuskan berangkat menuju Mekkah untuk ibadah haji sekaligus Mesir untuk meneruskan bangku perkuliahannya di Universitas Al-Azhar.
Setelah tinggal di Belanda enam bulan lamanya, Gus Dur kembali ke Indonesia. Ia meniti karier dengan mengembangkan pendidikan dunia pesantren dan menjadi seorang jurnalis. Hingga Gus Dur menyelami dunia politik, sebelum akhirnya memilih berhenti dan fokus di Nahdlatul Ulama (NU). Meskipun masa pemerintahan beliau sebagai presiden RI hanya berlangsung selama dua tahun, ia dikenal sebagai presiden di era yang kebijakannya kerap berselisih dengan pendapat banyak pihak.
Penulis: Astria Rachmawati